The International Students Competition Studio Project during WPSC-APSA Congress 2022

Eksternal - 13 September 2022 - 12:00 AM

Institut Teknologi Kalimantan melalui 4 mahasiwa dari prodi Perencanaan Wilayah dan Kota yaitu Nisa, Dedi, Hanifa, dan Rifky berhasil meraih 3rd Runner Up dengan karya studio yang bertemakan: “Planning A Global Village: Inclusion, Innovation, and Disruption” dengan sub-tema “Heritage and Conservation” yang berjudul “The Heritage of Tenggarong: Detailed Spatial Plan” pada perhelatan The International Students Competition Studio Project during WPSC-APSA Congress 2022 di BNDCC, Bali. Kompetisi ini diharapkan mampu mendukung terciptanya Perencanaan Spasial yang Inklusif dan Inovatif. Adapun semua mahasiswa perencanaan sedunia dapat mengikuti perlombaan meliputi undergraduate dan graduate.

The Heritage of Tenggarong: Spatial Detailed Plan adalah sebuah karya Studio Perencanaan Kota pada kawasan di Kabupaten Kutai Kartanegara berupa Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Wisata Bersejarah Tenggarong yang dituangkan dalam bentuk poster pada perlombaan ini. RDTR merupakan turunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) versi lebih detail yang berfokus pada suatu wilayah atau kawasan. Adapun dalam penyusunan RDTR tersebut melibatkan 5 anggota tim lainnya pada mata kuliah terkait yaitu Adel, Emely, Irfan, Naya, dan Sella.

Adapun tahapan dalam persiapan perlombaan ini antara lain:

  1. Penyusunan RDTR Kawasan Wisata Bersejarah Tenggarong. Adapun pemenuhan data terkait  melalui instansi terkait, survei, serta pengadaan Focus Group Discussion (FGD).
  2. Merancang konsep dan outline poster berdasarkan RDTR Kawasan Wisata Bersejarah Tenggarong dalam bahasa, lalu menerjemahkannya dalam bahasa Inggris.
  3. Mendesain dan mengirim poster sesuai konsep dan outline.
  4. Menyusun bahan paparan presentasi dan memaparkannya pada (Senin, 29 Agustus 2022) Presentation of Top 10: The International Students Competition during WPSC-APSA Congress 2022 di BNDCC, Bali.

Penyusunan ini dilakukan bersama-sama dan diciptakan untuk bersama-sama, dimana sesuai semboyan “Olah Bebaya di Odah Etam” dari Bahasa Kutai yang artinya “bersama-sama dengan masyarakat untuk merumuskan konsep pembangunan daerah melalui ilmu pengetahuan yang dimiliki bersama nilai kebudayaan guna memajukan serta membangun daerah”.

“Think Spatially, Think Globally”

Terimakasih sebesar-besarnya kepada Tim Penyusun RDTR Kawasan Wisata Bersejarah Tenggarong, orang tua dan keluarga penyusun, instansi yang telah mendukung kami dari segi data maupun keterlibatan penyusunan terutama saat FGD, keluarga besar PWK ITK, serta dosen pembimbing kami yang telah mendukung selama ini: Pak Ghozali, Bu Dwinsani, Pak Rizky, Pak Aris, Pak Eko, dan Ma’am Healty. Kedepannya diharapkan RDTR tersebut dapat diimplementasikan oleh instansi terkait untuk menyongsong Tenggarong sebagai salah satu daya tarik wisata heritage dan penyangga IKN Nusantara kelak. Sedikit pesan untuk mahasiwa ITK, kita harus berani bersaing secara global dan menunjukkan bahwa mahasiswa ITK juga memilki kemampuan intelektual yang tidak kalah keren dari universitas baik dari dalam maupun luar negeri.