Kriteria Ketahanan Kota Berdasarkan Jenis Bencana Prioritas Di Kota Balikpapan

2021 - Mandiri

Resilient City merupakan konsep yang memiliki hubungan dengan pembangunan berkelanjutan, yang juga dibangun di atas tiga dimensi mitigasi, adaptasi, dan respons. Konsep tersebut sangat berkaitan dengan bahaya yang akan dihadapi oleh sebuah kota. Bahaya tersebut dapat mengancam kehidupan manusia, dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian. Salah satu bentuk bahaya adalah bencana, dimana di Indonesia merupakan salah satu negara dengan frekuensi bencana paling tinggi di dunia. Salah satu Kota dengan resiko cukup tinggi terhadap bencana adalah Kota Balikpapan, dengan kejadian bencana di Kota Balikpapan yaitu bencana banjir dan tanah longsor, abrasi, puting beliung, dan kebakaran hutan. Kota Balikpapan merupakan daerah strategis untuk pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga diperlukan sebuah konsep perencanaan kota yang dapat memiliki ketahanan terhadap bencana yang akan dihadapi. Adanya upaya untuk menurunkan risiko terhadap bencana, dengan menggunakan konsep resilient city. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) yang digunakan untuk menganalisis jenis bencana prioritas yang akan mempengaruhi ketahanan Kota Balikpapan. Hasil yang diperoleh adalah bencana banjir menjadi prioritas yang mempengaruhi ketahanan Kota Balikpapan. Metode kedua adalah dengan analisis Delphi yang digunakan untuk menganalisis kriteria ketahanan Kota yang di butuhkan agar Kota Balikpapan dapat menjadi tangguh terhadap bencana banjir tersebut. Hasil yang didapat adalah kriteria aspek kesehatan, aspek infrastruktur, aspek strategi, dan aspek sosial budaya masyarakat.